Akhir-akhir ini banyak desa berlomba-lomba membangun wisata desa, baik Agrowisata, Wisata Alam, Wisata Edukasi dan sebagainya. Tidak ketinggalan Desa Tawangsari ingin mengembangkan potensi wisata yaitu Agrowisata Buah Kelengkeng.
Berawal di Pedukuhan Soropadan ada seorang petani membudidayakan Tanaman Kelengkeng dan ternyata dapat menghasilkan buah yang lebat. Padahal karakter tanah di Tawangsari yang cenderung gersang dan kurang menghasilkan. Akhirnya masyarakat sekitar yang didukung tokoh masyarakat mengusulkan bantuan Bibit Kelengkeng ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo melalui MEMO dari Bupati Kulon Progo Dr. Hasto Wardoyo, S.P.OG(K) pada saat datang ke Pedukuhan Soropadan untuk panen perdana Buah Kelengkeng di Kebun Kelengkeng Pedukuhan.
Mendengar usulan tersebut Kepala Dinas Pertanian mengabulkan Proposal Kelompok Tani Kelengkeng dengan memberikan bantuan bibit kelengkeng sebanyak 3.000 batang sejak tahun 2015. Varietas Kelengkeng yang diberikan merupakan kualitas terbaik, yaitu Jenis Kelengkeng Kateki / New Crystal. Dimana buah yang dihasilkan memiliki daging buah yang tebal dengan biji yang kecil. Selain itu jenis kelengkeng ini dapat dibuahkan sewaktu-waktu, artinya tidak mengenal musim.
Dalam kurun waktu tersebut saat ini beberapa petani ada yang siap memanen buah kelengkengnya untuk dikonsumsi atau di jual ke tengkulak. Direncanakan pada tahun 2020 kedepan seluruh petani kelengkeng dapat memetik hasil buah kelengkeng di Desa Tawangsari.
Setelah Tanaman kelengkeng merata di Desa Tawangsari akan direncanakan dikembangkan Agrowisata Buah Kelengkeng dan beberapa fasilitas wisata lainnya. Sehingga dapat meningkatkan perekonimian Warga Desa Tawangsari dan Sekitarnya.