5 Aneka Kuliner Khas Kulon Progo ini Wajib Dicoba.
Selain Destinasi Wisata, Kulon Progo juga memiliki beberapa Makanan Khas asli dan beberapa produk kuliner yang terkenal. Hingg dikenal dengan jargon Geblek Renteng juga merupakan salah satunama makanan khas Kulon progo. Berikut ini 5 aneka kuliner khas Kulon Progo yang wajib anda cicipi :
1. MANTAPNYA SATE KAMBING MBAH MARGO YANG MELEGENDA
Menjelajahi kawasan Perbukitan Menoreh tentunya tidak lengkap jika belum bersantap makanan yang satu ini, sate kambing di Warung Sate Mbah Margo. Warung sate yang beralamat di Boto Wetan, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan ini sudah mulai populer sejak tahun 1980. Selain menjual sate, Warung Sate Mbah Margo juga menjual aneka olahan daging kambing seperti tongseng, gule dan tengkleng.
Untuk menemukan Warung Sate Mbah Margo ini tidaklah sulit, karena letaknya yang strategis di pinggir jalan raya penghubung Kecamatan Nanggulan – Kacematan Kalibawang, ditambah di depan warungnya bisa dilihat langsung proses pengolahan daging kambing segar.
Yang istimewa dari sajian di Warung Sate Mbah Margo ini adalah daging olahan yang empuk dan bumbu rempah khas yang tidak berlebihan membuat siapapun yang memakannya akan ketagihan., ditambah penyajiaannya yang sederhana sehingga membuat suasana makan bisa seperti di rumah sendiri. Bahkan Sekretaris Dinas Pariwisata Kulon Progo, Rohedy Goenoeng yang tidak menyukai olahan daging kambing pun bisa menikmati makanan yang disajikan di Warung Sate Mbah Margo.
“Sebagai seorang yang tidak menyukai olahan daging kambing, tapi di Sate Mbah Margo saya bisa menikmatinya.” Ungkap beliau.
Tak heran jika Warung Sate Mbah Margo selalu ramai terutama saat jam makan siang, warung ini juga punya pelanggan loyal mulai dari rakyat biasa hingga kalangan pejabat.
2. NASI NUK SANTRI - KULINER KHAS PURWOSARI
Desa Wisata Purwosari berada di Kecamatan Girimulyo, berjarak sekitar 1 km dari objek wisata Gua Kiskendo.
Selain destinasi unggulannya Ayunan Langit dan Gua Kidang Kencono, Desa ini juga penghasil salak yang tidak kalah dengan salak di Kabupaten Sleman.
Bagi wisatawan berkunjung yang menginap, akan diajarkan cara membuat geblek makanan khas Kulon Progo yang dari tepung kanji, atau pilihan lainnya membuat gula aren, memerah susu kambing etawa atau belajar penyerbukan salak.
Ada pula paket belajar kesenian, seperti belajar menabuh gamelan, belajar tari Angguk dan Jathilan.
Untuk suguhan makan pagi, siang atau malam ada yang wajib menjadi pilihan yaitu Nasi NUK SANTRI. Nasi Nuk Santri ini pada awalnya hanya disuguhkan pada saat ada upacara tradisi masyarakat setempat, namun saat ini bisa dinikmati setiap saat di Desa Wisata Purwosari.
Nasi Nuk Santri disuguhkan dalam tambir dengan isinya nasi yang dibungkus daun pisang, sayur oseng buah pepaya muda, balado telur, tempe goreng garit, tahu bacem dan gudhangan, yang merupakan rebusan beberapa sayuran setempat dengan parutan kelapa. Biasanya satu tambir untuk 10 orang.
Harganya yang terjangkau dan penyajian yang tidak biasa menjadi daya tarik tersendiri pada saat menikmati Nasi Nuk Santri.
3. YANG UNIK DARI SEGAJIH LIVE-IN
Beberapa waktu yang lalu kami dengan rombongan ASITA mengunjungi Segajih Live-in di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, tidak jauh dari Waduk Sermo.
Selain melihat beberapa homestay yang ada di sana, kami mencoba memesan makan siang masakan tradisional khas masyarakat setempat.
Kami disuguhi nasi dengan lauk tempe, ingkung dan sayuran direbus dengan bumbu parutan kelapa muda atau “gudhangan”.
Ada yang unik dalam suguhan makan siang itu, yaitu nasi yang dibungkus daun pisang berbentuk kotak, tidak seperti lontong nasi yang berbentuk bulat lonjong.
Masyarakat Segajih menyebutnya Sego Tiplek atau Nasi Tiplek.
Tidak seperti lontong yang tidak berasa, nasi tiplek memiliki rasa yang gurih dengan tekstur empuk, berbeda dengan nasi gurih yang cenderung lebih keras (atau pero dalam bahasa jawa).
Cara membuat nasi tiplek juga sederhana, setelah beras dicuci bersih, dimasak setengah matang menggunakan santan dan sedikit garam, setelah itu dibungkus daun pisang kemudian dikukus sampai matang dan empuk. Santan dan garam ini yang membuat nasi terasa gurih, dan daun pisang yang memberikan warna dan aroma nasi menjadi lebih khas.
Namanya yang unik, nasi tiplek sudah turun temurun ada di Segajih, Hargotirto. Biasayanya masyarakat menyantap nasi tiplek pada pagi hari untuk sarapan sebelum mereka menderes atau menyadap nira kelapa yang merupakan mayoritas pekerjaan masyarakat setempat, dengan lauk tempe atau tahu bacem.
Silahkan mencoba makan siang bersama keluarga, saudara, relasi dan teman di Segajih Live-in, Hargotirto, Kokap, atau dapat pula berkunjung pada saat ada pasar tradisional yang diadakan setiap Minggu Legi (penanggalan Jawa). Atau bersabar menunggu bulan Ramadhan, karena pada saat itu Nasi Tiplek dan beberapa makanan tradisional lain dari Segajih akan ikut meramaikan Pasar Takjil Ramadhan di Alun-alun Wates, Kulon Progo.
4. SENSASI KENIKMATAN GEBLEK KULON PROGO
Geblek merupakan makanan tradisional yang sangat terkenal dan telah menjadi salah satu ikon kuliner di Kulon Progo. Bentuk Geblek yang unik, berbentuk angka 8, menambah ciri khas makanan ini. Bahkan Geblek lah yang menjadi inspirasi pembuatan ikon batik terkenal asli Kulon Progo, Batik Geblek Renteng.
Geblek terbuat dari bahan yang cukup sederhana yakni tepung kanji, bawang putih dan garam. Namun, dalam proses pembuatannya membutuhkan cukup ketelatenan sehingga tidak heran bila banyak orang lebih memilih untuk membeli matang di area Kulon Progo daripada membuatnya sendiri di rumah. Biasanya para penjual geblek buka pada sore hari di pinggir-pinggir jalan seputaran Kulon Progo. Selain itu, Geblek sendiri juga sudah dijual dalam bentuk mentahan atau belum di goreng di toko oleh-oleh. Ketahanannya yang lama mencapai 4-5 hari, membuat makanan ini menjadi oleh-oleh favorit khas Kulon Progo. Bahkan, seiring perkembangan waktu geblek juga telah mengalami berbagai modifikasi dengan menambahkan berbagai macam bubuk dengan aneka varian rasa seperti barbeque, sambal balado, sambal ijo, jagung bakar dan lain sebagainya yang tentunya semakin menambah cita rasa kenikmatan makanan ini. Rasanya yang gurih ditambah dengan tekstur yang unik memberikan sensasi rasa tersendiri bagi penikmatnya. Geblek sangat cocok disajikan di kala hangat ditemani tempe besengek dan secangkir kopi atau teh hangat. Jadi, bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo belum lengkap rasanya bila belum mencicipi kenikmatan Geblek dan membelinya sebagai oleh-oleh.
5. KEDAI KOPI SUROLOYO
Kedai Kopi Suroloyo dibuka sejak tahun 2012. Kedai kopi ini mempunyai dua jenis kopi yaitu Arabika dan Robusta. Menu spesial dari kedai kopi ini adalah arabika, karena berbeda dengan kopi lainnya dan memiliki cita rasa yang unik (lebih pekat). Tak hanya itu, ia juga memiliki banyak varian rasa buah. Selain itu, kopi Suroloyo memiliki harga yang terjangkau. Cara pembuatan kopi ini masih menggunakan cara manual.
Untuk menu coffeeshop ini juga menyajikan beberapa varian rasa seperti:
- Arabika Tubruk
- Arabika Saring / Visiksty
- Robusta Tubruk
- Robusta Saring / Visiksty
- Kopi Susu
- Kopi latte
- Teh Poci Suroloyo
- Ekspreso
Sumber : Dinas Pariwisata Kulon Progo