Sebut saja Candi Borobudur, Bukit Rhema (Gereja Ayam), Goa Maria Sendangsono, Punthuk Setumbu dan masih banyak lainnya, merupakan beberapa destinasi wisata yang berada di seputaran Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara sejak lama memilih daerah ini sebagai tempat untuk melancong dan mengisi waktu luangnya dengan berwisata. Namun, untuk bisa menikmati seluruh destinasi yang ada di daerah ini, nampaknya tak akan bisa dihabiskan hanya dengan waktu satu hari saja.
Seperti yang telah diketahui, jika suatu daerah atau wilayah mendapatkan banyak kunjungan wisatawan, maka yang akan terjadi adalah perputaran ekonomi yang lebih besar akan terjadi di tempat tersebut.
Lalu Kementerian BUMN menangkap potensi yang sangat besar itu di wilayah Kecamatan Borobudur. Potensi tersebut akhirnya memprakarsai tercetusnya sebuah program bernama Balai Ekonomi Desa (Balkondes).
Balkondes sendiri merupakan program dari Kementerian BUMN sebagai pematik perekonomian lokal desa berbasis pariwisata (Community Based Tourism).
Balkondes telah menjadi solusi tepat bagi para wisatawan untuk bisa menambah waktu lama tinggalnya di seputaran destinasi wisatawa di Borobudur. Hal ini juga tentunya memberi dampak positif yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Direktur PT Manajeman CBT Nusantara, Jatmika Budi Santoso selaku pihak pengelola Balkondes menuturkan, sampai saat ini setidaknya telah ada sebanyak 20 Balkondes yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Borobudur.
Dari masing-masingnya, setiap Balkondes memiliki potensi lokal menarik yang bisa dirasakan langsung oleh wisatawan yang berpelesir ke berbagai destinasi wisata yang ada di Borobudur.
Contohnya saja seperti Balkondes Tuksongo, di mana para wisatawan yang memilih tinggal sementara di sini bisa langsung merasakan bagaimana kecanggihan teknologi digital saat ini, yang dipadukan dengan nuansa pedesaan khas Indonesia.
Para wisatawan akan dimanjakan dengan beragam suguhan menarik wisata budaya, kesenian, pendidikan, agrowisata dan masih banyak lainnya.
“Setiap Balkondes Sebetulnya Memiliki Potensinya Masing-Masing, Dan Hal Ini Tentunya Dikelola Secara Langsung Oleh Warga Sekitar. Kita Ambil Contoh Lain.Misalnya Seperti Balkondes Bigara, Di Mana Wisatawan Bisa Melihat Potensi Cokelat Yang Ada Di Sana.Atau Mungkin Balkondes Tanjungsari, Di Mana Di Sana Terdapat Potensi Madu, Tahu Dan Kerajinan Batu Yang Bisa Ditemui Langsung Oleh Wisatawan,”Tutur Jatmika.
Asisten Pendampingan Balkondes, Hatta melanjutkan, untuk pembangunan Balkondes di beberapa titik di Kecamatan Borobudur memang sengaja menunjukan potensi lokal yang ada di setiap Balkondesnya. Kata Hatta, hal ini tidak sengaja diciptakan saat Balkondes didirikan, namun sudah menjadi potensi yang sudah ada dan dilakukan oleh masyarakatnya sejak lama.
“Hal Ini Menjadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Para Wisatawan, Di Mana Mereka Selain Bisa Menikmati Banyaknya Destinasi Wisata Di Kecamatan Borobudur, Wisatawan Pun Bisa Menambah Waktu Lama Tinggalnya Di Balkondes Dengan Beragam Fasilitas Yang Nyaman, Dan Juga Bisa Merasakan Langsung Bagaimana Potensi Lokal Yang Sudah Ada Sejak Lama Di Setiap
Balkondesnya,”Papar Hatta.
Tingkatkan ekonomi warga sekitar
Papar Hatta lagi, seiring berjalannya waktu, Balkondes mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Walau masih harus lebih ditingkatkan, setidaknya dengan adanya Balkondes upaya yang dilakukan oleh masyarakat selama ini untuk peningkatan perekonomiannya jadi lebih maksimal.
Dampak nyata yang bisa dilihat di antaranya seperti desa yang saat ini memiliki usaha melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), kebanggaan masyarakat akan desanya yang semakin meningkat, dan juga bertumbuhnya peluang usaha di tengah masyarakat.
“Dengan Kondisi Yang Tidak Sama Antar Desa, Seperti SDM, Semangat Juang Dan Lainnya, Ada Salah Satu Desa Yang Menjadi Tempat Didirikannya Salah Satu Balkondes Mampu Menyetor Pendapat Asli Desa Sebesar Rp 80.000.000. Selain Itu, Salah Satu Fungsi Balkondes Sendiri Adalah Etalase Produk Desa, Yang Menjalankan Fungsi Marketing. Dengan Adanya Balkondes Tentunya Sangat Membatu Meningkatkan Perekonomian Warga Sekitar,” Papar Hatta.
Selain itu, ada beberapa desa yang menjadi lokasi dari Balkondes memiliki potensi unggulan di bidang pertanian dan kerajinan tangan. Contohnya saja seperti Balkondes Karangrejo yang saat ini sedang fokus mendalami penanaman strawberi dan pengolahan pupuk organik. Selain itu ada Balkondes Sambeng yang banyak menghasilkan buah-buahan seperti durian, rambutan, mangga dan masih banyak lagi.
“Demikian Pula Dengan Kerajinan. Contohnya Seperti Balkondes Ngadiharjo Mempunyai Semacam Artshop Yang Memajang Hasil Kerajinan Bambu Masyarakat. Contoh Produknya Sendiri Seperti Kerajinan Bambu Tirai, Kerajinan Carangan Bambu, Pulpen, Baki, Cangkir Dan Masih Banyak Lagi. Kami Berharap Dengan Adanya Balkondes Bisa Mengembangkan Produk-Produk Lokal Yang Sudah Ada, Juga Bisa Memunculkan
Untuk lebih meningkatkan lagi potensi masyarakat dan Balkondes, PT Manajemen CBT Nusantara menggandeng Sinergi Nusantara menginisiasi acara menarik yakni sebuah gelaran musik bernama Balkonjazz Festival 2019 yang siap diselenggarakan pada 14 September 2019 besok di Balkondes Tuksongo.
Festival ini tercipta dari proses kolaborasi antara budaya yang telah ada sejak lama di daerah tersebut, bersama musik dari para musisi ternama Indonesia.
Inisiator dan Direktur Balkonjazz Festival, Bakkar Wibowo dari Sinergi Nusantara menjelaskan, Balkonjazz Festival tidak hanya menjadi sebuah gelaran musik pada umumnya. Sebab, para pengunjung di Balkonjazz nanti akan dibuat terpesona oleh panorama alam sekitaran Balkondes, sambil ditemani oleh pertunjukan musik memukau. Tentu hal ini akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan bagi siapa saja yang melibatkan dirinya di sana.
“Balkonjazz Festival 2019 Segera Kami Suguhkan Kepada Masyarakat Indonesia.Kami Berharap Festival Ini Akan Menjadi Awal Yang Baik, Di Mana Masyarakat Indonesia Mengetahui Bahwa Ada Banyak Potensi Ekonomi Lokal Yang Luar Biasa Dimiliki Oleh Masyarakat Di Seputaran Balkondes. Dan Harapannya Nanti, Akan Lebih Banyak Lagi Wisatawan Dan Pelaku Ekonomi Yang Akan Datang Ke Sini,” Jelas Bakkar.
Dalam Balkonjazz Festival 2019 nanti, setidaknya ada sederet nama musisi besar Indonesia yang akan ditampilkan. Seperti Yura Yunita, Rio Febrian, Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Langit Sore, Tashoora, Nostress dan Frau. Selain itu, dalam penyelenggaraan festival ini, ada fasilitas VIP Package yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Sumber : https://www.piknikdong.com/balkonjazz-festival-2019-acara-menarik-yang-bakal-pantik-ekonomi-lokal.html
Kata Bakkar, fasilitas VIP Package ini dibagi menjadi beberapa kelas dan harga. Seperti kelas
Silver dengan harga Rp 550.000, Gold Rp 850.000, Platinum Rp 1.300.000, Diamond Rp
1.500.000, dan Group diharga Rp 2.400.000.
Fasilitas yang akan didapatkan saat menggunakan VIP Package sendiri di antaranya seperti Balkondes Homestay, Balkonjazz VIP Spot Area, Balkonjazz Mechandise T-shirt, dan masih banyak lainnya.