Di tengah masa pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai ini Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo yang dinahkodai Joko Mursito, S.Sn, M.A terus melakukan inovasi, salah satunya Festival Pacak Sepuran.
Kegiatan Festival Pacak Sepuran merupakan salah satu dari 7 kegiatan kolaboratif bidang pariwisata. Festival Pacak Sepuran ini dilatarbelakangi adanya penilaian bahwa di kanan kiri rel kereta api di wilayah Kulon Progo yang belum tertata secara optimal, sehingga dalam kegiatan Festival Pacak Sepuran ini nantinya dari masing-masing Kalurahan yang berada di sekitar rel akan menata ulang dan memoles area tersebut sehingga akan tampak lebih indah. (https://bappeda.kulonprogokab.go.id/)
Festival Pacak Sepuran yang diinisiasi oleh KRMT. Indro Kimpling Suseno ini diikuti oleh 15 Kalurahan yang wilayahnya dilintasi Rel Kereta Api. Kalurahan Tawangsari yang sebenarnya tidak terdampak jalur kereta api. Namun Karena menurut Peta dilewati sehingga diwajibkan mengikuti event akhir tahun tersebut.
Mengambil ikon "Kebun Kelengkeng Tawangsari" karya festival pacak sepuran Tawangsari diijinkan ditempatkan di Wilayah Padukuhan Ngulakan Kalurahan Hargorejo.
Mengambil konsep huruf yang dihias langit yang menggambarkan penggalan kata “Tawang” yang berati langit dengan naga yang menggambarkan pengayom diharapkan Warga Tawangsari selalu mendapatkan pengayoman.
Wayang Togog dan Mbelung merupakan simbol pamomong tanah sabrang. Kalurahan Tawangsari yang merupakan Kawasan Penyangga Yogyakarta International Airport tentu akan didatangi warga dari luar daerah maupun luar negeri. Diharapkan ketika orang luar Menetap di Kalurahan Tawangsari selalu ada yang mengingatkan agar tetap menjaga kearifan lokal Tawangsari dengan tidak merubah kasanah budaya dan adat istiadat yang sudah terjaga.
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/cLae9h6jJ_s?ab_channel=MediaTawangsari" width="560" height="314" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>