Pohon kelapa merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Kulon Progo. Di wilayah Kapanewon Pengasih sendiri data BPS Kulon Progo terakhir pada 2021 terdapat sekitar 2416 pohon kelapa yang tersebar diseluruh wilayah Kapanewon Pengasih. Pohon kelapa memiliki banyak manfaat dari batang pohonnya yang digunakan bahan bangunan, kemudian buah kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu atau kelapa muda yang banyak dijual sebagai produk olahan minuman. Selain itu, blarak (daun kelapa) juga banyak dimanfaatkan masyarakat seperti menjadi bahan bakar memasak ataupun diolah menjadi bahan kerajinan seperti sapu lidi .
Potensi yang cukup melimpah dari daun kelapa mendorong Pak Jumpono warga Padukuhan Jombokan RT 039 RW 020, Kalurahan Tawangsari untuk membuat kerajinan dari lidi daun kelapa. Usaha pengolahan lidi kelapa diberi nama “Khasanah” , mulai berdiri sejak tahun 2012. Proses pembuatan sapu lidi kayu dimulai dengan pemotongan kayu sesuai bentuk lakar, pengeburan lubang lakar, memasukkan lidi ke lubang lakar, kemudian perakitan menjadi sapu lidi kayu. Ia mengungkapkan bahwa awal usahanya hanya bermodal 6 juta rupiah digunakan untuk membeli alat dan bahan untuk membuat sapu lidi kayu. Saat ini usahanya dapat menghasilkan 1.500 pcs sapu lidi kayu dengan 3 jenis produk yaitu Lidi Plastik Natural, Lidi Plastik Kuning, dan Sapu Jumbo , dengan harga per pcs antara 8 ribu rupiah hingga 10 ribu rupiah.
“Hasil dari sapu lidi kayu tersebut dapat menghasilkan omset 2,1 juta setiap bulannya”,ungkapnya.
Saat ini usaha pembuatan sapu lidi kayu dikerjakannya sendiri dan dibantu dengan memberdayakan ibu rumah tangga sekitar sebagai usaha sampingan mereka sebanyak 3 orang. Ibu-ibu tersebut membantu memasukkan lidi ke lakar (lubang kayu pada sapu) dengan upah 500 rupiah per pcs sapu lidi kayu.
Produknya saat ini dipasarkan grosir di Muntilan, dijual keliling sendiri serta ia juga menjajakan dagangannya dirumah. Menurutnya, walaupun usahanya berjalan dengan peralatan yang minim dan minim modal ia tetap bisa memberdayakan warga sekitar rumahnya. Ia juga berharap dapat mendapatkan tambahan bantuan usaha.
“Semoga bisa mendapatkan omset yang lebih banyak dan mendapatkan bantuan usaha”, harap Pak Jumpono.
(TW)