Tawangsari – Pada Jumat siang (05/05/2013) bertempat di Aula Kalurahan Tawangsari dilaksanakan acara Syawalan dan Halal Bi Halal. Acara dihadiri sekitar 100 tamu undangan dari perwakilan Kapanewon, Kapolsek, BPKal,LPMKal, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pamong, Mantan Lurah dan Dukuh, Kader, Rois, Karang Taruna serta tokoh masyarakat.
Acara dimulai pukul 13.30, dibuka oleh MC Adi Nur Astana, S.Pd diawali dengan pembacaan runtutan acara dan berdoa bersama dengan membaca surat al fatehah. Selanjutnya, tamu undangan mendengarkan pembacaan ayat suci Al Quran yang di lantunkan oleh Dadang Mulyana dan dilanjutkan dengan sari tilawah yang dibacakan oleh mas Bagas.
Lurah Tawangsari, Bapak Tupar mengungkapkan mengenai tradisi syawalan dan permohonan maaf kepada hadirin.
“Tradisi syawalan setahu saya hanya ada di Indonesia di negara lain sepertinya tidak ada. Saya secara pribadi memohon maaf apabila saya dan pamong selama satu tahun ini mempunyai banyak kesalahan mohon dimaafkan. Selanjtnya ceramah nanti dapat dipetik hikmahnya ”, pungkas beliau.
Selesai sambutan dari Bapak Tupar, dilanjutkan dengan ikrar syawalan yang dipandu oleh Bapak Saliman, hadirin berdiri dan dipandu untuk melakukan ikrar syawalan. Setelah ikrar syawalan selesai kemudian dilanjutkan dengan pengajian yang diisi oleh Bapak Bandi,S.Pdi, M.SI.
Bapak Bandi,S.Pdi, M.SI menjelaskan sisa umur dapat menjadi umur yg berkah dan bermanfaat dunia dan akhirat. Beliau menjelaskan bahwa tradisi halal bi halah adalah syariat tata caranya adalah budaya, dicontohkan seperti adanya syawalan trah, salah satu manfaatnya adalah dikenalkan saudara satu dengan yang lain. Syawal sebagai sarana meningkatan secara personal pribadi sesorang dengan Allah ditempa dengan berlatih jujur, sabar, tepat waktu. Semua orang juga diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan.
Beliau juga menjelakan mengenai Surat Ali Imran 159 ayat 3, seseorang yang bisa berbicara lemah lembut atau tidak kasar adalah rahmat. Semua orang yang mengaku salah Insya Allah benar. Dilanjutkan dengan saling memohonkan ampun dengan mendoakan kebaikan. Puncaknya dengan duduk bersama dengan bermusyawarah, apapun yg mau dilakukan harus diawali dengan bermusyawarah.
Berkaitan dengan bulan syawal mengenai 3 hal, tentang puasa ramadhan, puasa syawal 6 hari yang pahalanya seperti mendapatkan keberkahan 1 tahun penuh, dan tidak diperbolehkan mendiamkan orang mukmim lebih dari 3 hari.
Beliau juga menjelaskan celakalah umat Nabi Muhammad yang sehat tetapi tidak berpuasa, celakalah anak cucu Adam yang masih ada orang tua tetapi tidak berbakti, dan celakalah ketika disebut nama Muhammad tidak menyebut shalallahu alaihi wassalam. Bapak Bandi,S.Pdi, M.SI menutup acara dengan berdoa. Acara selesai pukul 15.00 WIB.
(TW)