Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran Pandansimo: Penghubung Baru Perekonomian Jawa Selatan
YOGYAKARTA – Momen bersejarah terjadi di pesisir selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada Rabu (19/11/2025), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara langsung meresmikan pengoperasian Jembatan Kabanaran Pandansimo. Infrastruktur vital ini digadang-gadang akan menjadi akselerator utama pertumbuhan ekonomi wilayah selatan Jawa, khususnya dalam sektor pariwisata, logistik, dan pertanian.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Jembatan Kabanaran Pandansimo. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan konektivitas antardaerah. Jembatan yang membentang di atas Sungai Opak dekat kawasan Pandansimo ini memiliki panjang total 1.200 meter dan telah dibangun selama kurang lebih tiga tahun. Jembatan ini dirancang tahan gempa dan mampu menahan beban kendaraan berat, termasuk truk logistik, menghubungkan dua poros ekonomi penting di selatan DIY.
Peresmian dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Perhubungan, Gubernur DIY, serta jajaran pejabat daerah dan perwakilan tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo memuji kerja keras tim konstruksi dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. "Jembatan ini adalah simbol komitmen kita untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Ini adalah jembatan persatuan," ujar Presiden dalam pidato singkatnya.
Acara peresmian dipusatkan di ujung jembatan sisi timur, yang berada dekat dengan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Pandansimo, Kabupaten Bantul, DIY. Lokasi ini dipilih karena Jembatan Kabanaran Pandansimo menjadi urat nadi penghubung utama bagi aksesibilitas logistik dari wilayah Kulon Progo menuju kawasan pantai timur Bantul dan Gunungkidul, yang selama ini terisolasi oleh sungai.
Peresmian ini dilaksanakan pada pertengahan November 2025. Perencanaan proyek telah dimulai sejak masa pemerintahan sebelumnya dan berhasil dituntaskan sesuai target yang ditetapkan dalam program prioritas infrastruktur nasional. Cuaca cerah pada hari itu turut mendukung kelancaran seluruh rangkaian acara peresmian.
Tujuan utama pembangunan jembatan ini adalah untuk memperpendek waktu tempuh dan biaya logistik di pesisir selatan DIY. Sebelumnya, kendaraan harus memutar jauh atau menggunakan jembatan kecil yang tidak memadai untuk truk besar. Dengan adanya Jembatan Kabanaran Pandansimo, sektor pariwisata di pantai-pantai selatan (seperti Pandansimo, Parangtritis, dan Goa Cemara) diharapkan meningkat tajam karena akses yang lebih mudah. Selain itu, jembatan ini juga mendukung proyek pengembangan KIT Pandansimo yang membutuhkan jalur transportasi cepat dan efisien.
Jembatan ini kini dibuka untuk umum setelah melalui serangkaian uji kelayakan struktural. Pemerintah daerah DIY berkomitmen untuk menjaga dan merawat infrastruktur ini agar dapat digunakan secara optimal dalam jangka waktu yang lama. Presiden Prabowo juga berpesan agar masyarakat sekitar turut andil dalam menjaga fasilitas baru ini. Mekanisme operasionalnya akan berada di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum setempat, dengan fokus pada pengawasan batas muatan demi menjaga integritas struktur jembatan. Jembatan ini beroperasi 24 jam dan terintegrasi dengan jaringan jalan nasional.
Peresmian Jembatan Kabanaran Pandansimo menandai langkah maju dalam upaya konektivitas di selatan Jawa. Harapannya, infrastruktur baru ini tidak hanya menjadi penghubung fisik, tetapi juga menjadi jembatan harapan bagi peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bagi seluruh masyarakat di wilayah tersebut.